Rabu, 20 Januari 2016

20 Tabu-Tabu Bagi Wanita Hamil

Tabu-tabu bagi wanita hamil (versi orang China):
1. Jangan makan daging kelinci, domba, dan kepiting.
Makan daging kelinci bisa membuat bayi berbibir seperti kelinci. Daging domba bisa membuat bayi menderita epilepsi ketika dewasa. Sementara daging kepiting bisa menyebabkan bayi dilahirkan dengan keluar menyamping yang akan menciptakan masalah besar saat kelahiran. Kehidupan ibu dan bayi akan terancam.
2. Jangan makan dan minum yang dingin dan mentah.
3. Jangan menjahit. Bisa mengganggu jiwa janin. Ketika lahir, bayi bisa sumbing.
4. Jangan mengikat barang dengan tali. Usus akan membelit leher bayi.
5. Jangan memaku.
6. Jangan memperbaiki kompor (tungku).
7. Jangan mengecat dan membersihkan hal-hal yang aneh.
Dulu, seorang nelayan yang membalikkan perahu dan membersihkan lumut di bawah perahu tsb. Kejadiaan itu saat istrinya hamil. Saat lahir, bayi tidak memiliki rambut hingga dewasa!
8. Jangan pindah rumah.
9. Jangan hadir di kematian dan pernikahan.
10. Jangan menyaksikan orang menggali sumur (jaman dulu, sumber air dari sumur).
11.Jangan melihat ayam betina mengerami telur krn telur bisa tidak jadi menetas. Jangan melihat ulat sutera, ulat tsb tak akan menghasilkan benang sutera.
12. Jangan berpergian di malam hari.
13. Jangan melihat sesuatu yang menakutkan atau aneh. Jangan pergi ke kebun binatang. Disarankan memasang poster bayi-bayi yang lucu di kamar tidur.
14. Jangan mengejek atau menghina orang lain. Jaga kata-kata dan pikiran Anda saat hamil adalah hal yang wajib.
15. Jangan nonton film horor.
16. Jangan minum air tebu. Membuat ibu melahirkan sebelum saatnya.
17. Jangan menutup lobang. Bisa mempersulit persalinan.
18. Jangan membunuh makluk hidup spt ayam, ikan, dll.
19. Jangan keramas dalam 20 hari setelah kelahiran.
20. Jangan keluar rumah dalam 30 hari setelah kelahiran.
Beberapa tabu di atas ada yang berhubungan dengan pengetahuan dan keamanan bagi Ibu dan janin. Menurutku, jangan keluar rumah sakit tanpa bayar hehe….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar